Genjot LTT Padi Gogo, BRMP Banten Dampingi Penanaman di Sobang - Pandeglang
Sobang, 10/10/2025, BRMP Banten mendampingi Gapoktan Karya Mekar dalam melakukan penananaman padi gogo di lahan kering Desa Kuta Mekar Kec. Sobang Kab. Pandeglang.
Pendampingan dilakukan langsung oleh Kepala BRMP Banten Dr. Suharyanto, S.P, M.P bersama Katimker Layanan dan Penerapan Modernisasi Pertanian ST. Rukmini, S.P, M.Si., anggota Tim Progistan Wilayah 4 Kab. Pandeglang, dan Korluh Kec. Sobang Ombi Rombli beserta tim penyuluh BPP Sobang. Hadir Ketua dan petani anggota Gapoktan Karya Mekar sejumlah peserta 20 orang.
Dr. Suharyanto mendorong semangat petani agar segera menanam mengingat benih, pupuk, dan herbisida sudah diterima petani. Dan juga karena hujan sudah mulai turun di wilayah tersebut meski dalam intensitas yang belum tinggi. Dr. Suharyanto juga menyampaikan bahwa benih Inpago Fortiz 13 yang diterima memiliki keunggulan, yaitu kaya akan seng sekitar 34 ppm dan protein sekitar 9,83% yang penting untuk mengatasi stunting dan baik dikonsumsi untuk ibu hamil.
Inpago Fortis 13 yang memiliki karakteristik antara lain umur tanaman ± 114 hari setelah semai, tinggi tanaman ± 124 cm, bentuk tanaman tegak, daun bendera miring, warna gabah kuning jerami, warna beras putih, kerontokan sedang, tekstur nasi sedang, kadar amilosa ± 21,56%, berat 1.000 butir ± 24,6 gram, ketahanan terhadap penyakit tahan blas dan agak tahan wereng coklat, agak toleran keracunan aluminium 40 ppm dan agak toleran kekeringan pada fase vegetatif.
Inpago Fortiz 13 memiliki rata-rata hasil 6,53 t/ha GKG, dengan potensi hasil hingga 8,11t/ha GKG. Varietas ini sangat cocok untuk lahan kering dan dapat dibudidayakan di sawah tadah hujan dengan pengairan terbatas
Ombi Rombli menyampaikan bahwa target penanaman padi Gogo Kecamatan Sobang sebesar 865 Ha, pihaknya optimis target tersebut akan direalisasikan meski menghadapi berbagai kendala di lapangan.
Kendala yang dihadapi di lapangan antara lain sebagian petani masih memegang adat dan keyakinan bahwa menanam di bulan Oktober merupakan pantangan karena tanah masih "panas".
Penanaman kali ini dilakukan pada lahan bekas tanaman jati dan sudah ditanami bibit kelapa sawit yang masih kecil. Penanaman padi gogo ini dilakukan di sela-sela tanaman sawit.
Kehadiran BRMP Banten di lokasi ini menunjukkan komitmen untuk senantiasa bersama petani mewujudkan LTT Padi Gogo demi suksesnya swasembada pangan nasional.